Sabtu, 01 April 2017

pure love episode 1

Pure love
 Seorang wanita  memandang kecermin dan menatap dirinya yang menggunakan gaun putih. Dan tirai merah perlahan terbuka. Sang wanita memandang seorang pria tampan memakai jas hitam yang berdiri memandang wanita cantik itu. Pria itu menghampirinya dan berkata
“Kamu sangat cantik memakai gaun ini”
wanita itupun tersenyum  mendengarnya.
Kisah wanita dan pria itu dimulai.
“kringgg"
“Kirana… ayo bagun. Ntar telat lho?” Ayah membangunkanku
“ya yah bentar lima menit lagi ya?
“Ayah gak mau disalahin ya kalau ntar telat”
“gak mungkin ayah aku salahin, orang ayah galak” aku bangun dan berlari kekamar mandi
“apa.. kiranaaaa… awas yaaa” ayahpun mengejar tetapi aku sudah masuk kekamar mandi dan menguncinya.
Setiap pagi ayah selalu membangunkan aku. Ya maklumlah walau aku memasang jam weker tetap saja aku kesiangan. Padahal aku tidak tidur malam – malam. Jadi aku selalu dibangunkan oleh ayah. Ayah juga menyiapkan sarapan untukku. Ayah adalah satu –satunya orang yang bisa membuatku dapat menjalani hidup ini. Karena ibuku meninggal ketika melahirkan aku.
Kamipun sarapan bersama.
“na.. harini pertama masuk sekolah, gimana kalau ayah mengantar kamu sekolah?”
“wah.. ya.. gak usah kan aku bukan SMP lagi, aku sekarang SMA lihat tinggiku hampir se ayah” aku berdiri dan membandingkan tinggi badanku dengan ayah
“haha, kamu ini, ya sudah hati hati ya nanti.”
“ok, yah” akupun memeluk dan mencium ayah sambil berpamitan berangkat sekolah
***
            Pagi itu aku naik angkot menuju sekolah. Dan seperti biasa dimana mana angkutan umum selalu betrdesak desakan dan di dalamnya terisi banyak orang. Dari yang kulitnya putih sampai yang hitam. Dari yang wangi sampai yang bau ketek. Dari sayuran sampai hewan ada di angkutan umum yang ku naiki. Dan yang paling parah supirnya ugal – ugalan. Dan akhirnya akupun turun dengan acak – acakan.
            Hari pertama sudah berantakan dan bau angkot. Yah mau gimana lagi namanya juga naik angkot ya terima resikonya.
“Kringggg” bel sekolah berbunyi dan akupun berlari dengan kencang menuju lapangan
“Brakkkkkk”
“Au, Sakit Tahu” Seorang pria membentakku
“ah.. maaf ya, gak sengaja. Beneran deh gak sengaja. Maaf yaa”
“ya..ya..” pria itupun berdiri dan membantuku berdiri. Pria itu memperhatikan aku dari atas sampai bawah
“hahahahahahaha, kamu habis dari mana kok berantakan banget?”
“ah itu tadi aku naik angkot” akupun memperhatikanya dan aneh kenapa jantungku berdetak dengan kencang dan semakin kencang ketika aku menatap mata anak laki – laki itu.
            Akupun bergegas menuju barisanku. Dengan nafas tersengal aku meluruskan barisanku. Akupun mulai memperhatikan sekelilingku. Dari anak yang berdiri di ujung sebelah kanan sampai anak yang ada di ujung sebelah kiri ku perhatikan. Dan mataku tertuju ke anank laki 2 yang aku tabrak. Entah mengapa jantungku berdetak kencang dan semakin kencang.
            Ada apa dengan jantungku ini. Pasti ada masalah kenapa berdetak lebih kencang ketika melihat anak itu. Aku benar – benar takut kalau aku kena serangan jantung.
            Upacara pembukaan MOS pun berakhir. Dan seluruh siswa dan siswi menuju kekelas masing – masing. Sebelum mencari kelasku akupun membeli minum di kantin dan bergegas mencari kelas.  Aku pun berlari menuju kelasku.
“Brakkk”
“ahhhh”
“Ma..”
“Kamu Lagi, haha kamu sering sekali nabrak”
“He.. ya, maaf ya kamu.. yang tadi kan, kamu kelas ini juga?”
“iya, Kenalin aku kenzo, kamu?”
“Kirana”
            Kamipun berkenalan di pintu kelas. Dari situlah kami menjadi teman baik.
“na, sini duduk di sebelahku” indah memanggilku. Akupun duduk di sebelah temanku SMP. Dan Kenzo duduk di belakangku.
***
            Kakak Pembina memasuki kelas. Denga  wajah yang suram. Dan menyuruh kami mengeluarkan isi tas kami. Dan tibalah saatnya tasku di periksa. Terkejutlah aku ketika aku melihat kakak Pembina membentakku.
“Mana apelnya???”
Akupun hanya terdiam tanpa bisa membalas. Padahal setahuku tadi aku sudah masukan kedalam tas tapi kenapa tidak ada. Akupun terkena hukuman Mencari kancing baju yang terjatuh dari pemiliknya. Dan kalau belum dapat aku tidak boleh mengikuti acara selanjutnya. Hukuman itu benar – benar tidak masuk akal.
            Aku pun mulai mencari sambil merangkak dari dalam kelas sampai keluar kelas tapi belum dapat. Ketika aku mulai berjalan jongkok ada seseorang yang memakai sepatu olahraga putih menghalangi jalanku. Aku berjalan ke kanan sepatu putih itu juga kekanan ketika aku berjalan ke kiri sepatu putih itupun juga ikut kekiri. Dan akupun memtuskan berhenti dan menoleh ke atas. Saat aku menoleh keatas aku terkejut ternyata kenzo.
            Akupun menghela nafas dan menyuruh kenzo minggir. Tapi kenzo sama sekali tidak bergerak dan tetap menghalangi jalan ku. Tidak lama kenzo berjongkok di depanku.
            Kenzopun mulai menarik salah satu  kancing bajunya. Kira kira kancing baju kedua dari atas dilepasnya dan di berikan kepadaku. Dan sebagai gantinya dia meminta jepit rambut berwarna ping yang aku jepitkan di dasiku. Pada awalnya aku masih kebingungan. Tapi tidak lama aku menyadari kalau dia juga dihukum sama sepertiku.
            Setelah aku memberikan jepit rambutku. Kenzopun mengambil sesuatu dari balik badanya. Dia memberiku sebuah apel. Akupun terkejut.
            Dalam hati aku berkata “telat” toh aku pada akhirnya terkena hukuman.
“Wah.. dasar anak ini, bersukurlah karena ku beri apel, dari pada tidak sama sekali”
“hah… kok dia bisa tahu apa yang aku pikirkan”
Kenzo dan akupun tertawa dengan riang sambil memakan apel pamberian kenzo.
            Bel sekolah berbunyi “kring”. Kenzo mengajakku masuk kedalam kelas. Di dalam kelas anak anak sangat ramai membicarakan ekstrakulikuler yang akan mereka pilih. Di tengah keramaian terlihat seorang anak lelaki berkacamata dan pakaian yang culun berdiri di atas meja dan berteriak.
“shallu…. A..a..a..a ku SSSuka KKKamu” anak itu berteriak dengan terbatah batah. Dan seorang anak perempuan cantik menoleh dan berkata “Apa kau gila bicara seperti itu. Apa dirumahmu tidak ada cermin? Hah…” dan anak perempuan itu memalingkan wajahnya dan pergi tanpa menoleh lagi sedangkan anak laki – laki itu menundukan kepalanya di tengah – tengah keramaian anak anak kelas yang menyorakinya”huuuuu..”
            Akupun kembali duduk dibangku ku. Aku mengobrol dengan indah dengan santai. Samapi datanglah seorang guru menariki kertas pemilihan ekstrakulikuler. Dan aku memilih masuk ekstra pecinta alam.

            Bell pulang sekolah berbunyi. Akupun begegas pulang. Sebelum pulang aku membeli makanan kesukaan ayahku dan membawanya pulang. Sesampainya di rumah aku makan bersama ayah. Kamipun mengobrol santai di meja makan. Di sela – sela pembicaraan Aku mengajak ayah ke taman hiburan pada hari minggu dan ayah menyetujuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar